Halaman

Senin, 01 Desember 2008

Press Release






PROGRAM PENANGGULANGAN HIV-AIDS
MELALUI PROGRAM HARM REDUCTION
1 Desember 2008
YAYASAN GALATEA

Yayasan Galatea sebagai satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang pertama kali melaksanakan program Harm Reduction (Pengurangan Dampak Buruk) di kota Medan sudah melakukan upaya penjangkuan kepada PENASUN (Pengguna Napza Suntik) sejak tahun 2001, sesuai dengan kemampuan sumber daya pada saat itu. Kemudian pada tahun 2003 program semakin dapat dikembangkan dengan adanya dukungan Program Aksi Stop AIDS – Family Health International (ASA-FHI) .

Sampai saat ini Galatea telah menjangkau 2996 orang penasun terdiri dari 2933 laki-laki dan 63 perempuan, dengan komposisi usia mayoritas adalah 21-30 tahun sebanyak 1268 orang (43%). Sementara untuk pasangan penasun yang telah terjangkau 125 orang.
Dari yang telah terjangkau ditemui 59 orang (3%) telah meninggal dunia, dengan faktor penyebab yang bervariasi, baik karena infeksi oportunistik ataupun penyakit lainnya. Sementara yang telah dirujuk ke VCT 147 orang dan yang melanjutkan sampai tes darah ada 127 orang dan 82 (64,5%) diantaranya positif HIV.

Sejalan dengan meningkatnya kasus HIV di masyarakat khususnya pada kelompok penasun, terjadi pula peningkatan kasus HIV di Lapas dan Rutan. Perkiraan prevalensi HIV di Lapas dan Rutan pada tahun 2002, sekitar 8 – 12 % (stranas lapas/rutan); sementara pada tahun 2008 , prevalensi HIV di lapas dan rutan mengalami peningkatan antara 10 -20 % (AIDS-INA).
Untuk meningkatkan pemahaman terhadap HIV/AIDS kepada warga binaan pemasyarakatan di Medan, Galatea melaksanakan pendidikan HIV/AIDS dan narkoba pada Lapas Klas I Dewasa, Lapas Klas II Wanita, Rutan Klas I sejak tahun 2005, dan Rutan Klas II Labuhan Deli (2008). Sampai Juni 2008, Galatea telah memberikan informasi terkait HIV-AIDS dan narkoba kepada 7389 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Galatea juga melaksanakan Program Layanan Jarum Suntik Steril (LJSS) sebagai bagian dari program Harm Reduction, yang meliputi: pendidikan dan informasi tentang penularan HIV, rujukan terhadap akses pelayanan medis, hukum, layanan sosial dan penyediaan jarum suntik steril (baru). Program ini menyediakan dan memberikan materi-materi pengurangan risiko lainnya kepada Penasun, untuk memastikan bahwa setiap penyuntikan dilakukan dengan menggunakan jarum suntik steril.

Sampai saat ini Galatea sudah mendistribusikan 259.390 jarum suntik baru kepada 1425 penasun. Selanjutnya, juga dilakukan pengumpulan jarum suntik bekas, dan telah terkumpul serta dimusnahkan dengan kerjasama dengan RS. Pirngadi sebanyak 77.335.

Hasil IBBS (Integrated Biological and Behavioral Surveys 2007) menunjukkan bahwa Penasun yang mengakses layanan jarum suntik steril hanya 4% pada tahun 2004 dan meningkat menjadi 96% pada tahun 2007. Sedangkan resiko penularan HIV dari berbagi jarum suntik bersama masih 52% pada tahun 2004 dan turun menjadi 16% pada tahun 2007.

Sehingga dalam rangka HAri AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2008 ini Galatea merekomendasikan beberapa hal :

• Membangun dan mendorong fungsi KPA kota Medan sebagai koordinator penanggulangan HIV-AIDS di Kota Medan
• Penanggulangan HIV-AIDS harus menjadi tanggung jawab utama pemerintah
• Kontrol terhadap substitusi harus diperketat untuk mencegah terjadinya penyimpangan
• Mengajak kepolisian untuk bersama –sama dalam upaya penanganan terhadap pecandu terutama yang sudah HIV
• Tingkatkan layanan kesehatan terhadap ODHA untuk meningkatkan kualitas hidup Odha
• Peran DPR harus lebih optimal terutama untuk mendukung penganggaran dalam rangka penanggulangan HIV-AIDS di Kota Medan.

Tidak ada komentar: